Ikatan Sekretaris Indonesia (ISI) merupakan perkumpulan Sekretaris profesional yang pertama kali dibentuk pada tanggal 7 Juli 1972 dengan nama awal Jakarta Secretaries Club. Pendirian Perkumpulan ini di akta notariskan oleh Notaris F. Tumbuan pada tanggal 13 Juni 1974. Pengukuhan Perkumpulan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Raya pada waktu itu, Ali Sadikin, dengan Surat Keputusan Gubernur/Kepala DKI Jakarta tertanggal 8 Juli 1975.
Untuk peningkatan profesionalisme pada tahun 1974 di Manila dibentuk The Association of Secretaries and Administrative Professionals in Asia Pacific (ASA) sebagai wadah organisasi-organisasi kesekretarisan se-Asia, kemudian Jakarta Secretaries Club yang telah resmi menyandang nama Ikatan Sekretaris Indonesia menjadi salah satu anggotanya sampai dengan tahun 2020, berdampingan denganorganisasi-organisasi sejenis dari negara-negara Asia lainnya.
Setelah 45 tahun berdiri, Perkumpulan disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 15 Desember 2017. Ikatan Sekretaris Indonesia, sampai dengan tahun 2020 memiliki cabang di berbagai kota, yaitu: Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Batam, Malang, Surabaya, Bali, Medan, Lhokseumawe, Makassar, Manado, Balikpapan.
Namun, dengan berlakunya Anggaran Dasar ISI Tahun 2017 dan Anggaran Rumah Tangga ISI Tahun 2019, membuat Ikatan Sekretaris Indonesia harus melakukan reorganisasi secara menyeluruh dan akhirnya beberapa cabang harus mengalami pemberhentian/pembubaran.
Kini, Ikatan Sekretaris Indonesia memiliki cabang di Bandung, Semarang, Surabaya dan Lhokseumawe.
